DARI SAHABAT UNTUK ORANGPINGGIRAN
·
Bu Sulastri & anaknya rorokuning Nganjuk
Bu Sulastri lumpuh semenjak umur 4 tahun,kesalahan berobat
mengakibatkn kakinya lumpuh.
Bu Sulastri tidak pernah minder akan kehidupannya.Pada umur
15 tahun dia membuka warung kopi sederhana di rumahnya yang dekat dengan objek
wisata rorokuning.Ruang tamu rumah disulap menjadi sebuah warung kopi di bantu
keluarga dan warga sekitar.
Bu Sulastri mempunyai anak yang bernama Wiji Rahayu,wiji
sekarang sudah duduk di kelas 6 SD,Ayahnya pergi meninggalkan Bu Sulastri
semenjak wiji masih dalam kandungan 1 bulan,perpisahan yang disebabkan konflik
dari kedua keluarga Bu sulastri & suaminya.
Demi membantu Bu Sulastri dan wiji,dana kami kumpulkan dari
sahabat NOAH nganjuk,ini bakti sosial pertama kami masih dalam proses membangun
komunitas.
Terkesan mendadak karena kami baru mengetahui keadaan bu
sulastri dari acara reality show trans7 ''orangpinggiran''.pada tanggal 13
maret 2013.
kami merasa kecolongan karena mengetahui itu dari acara televisi,kami
tidak bisa menunggu lebih lama lagi,sehari setelah tayangan itu kami para
sahabat nganjuk berkerjasama menggalang dana,anggota sahabat yang masih sekolah
mengumpulkan dana sukarela dari sekolah mereka masing'' dan pada gathering
tanggal 17 maret 2013.Kami mendapatkan tambahan dana dari sahabat yang sudah
bekerja,ada juga yang membantu dengan membawa kebutuhan sehari-hari dan buku
sekolah.
Sehari sebelum gathering Bang Effy dan bang Hendro
mendapatkan tugas mengsurvei lokasi agar esoknya kami dapat langsung menuju
rumah Bu Sulastri.
setelah gathering jam 12:30,kami dan beberapa perwakilan
berangkat menuju lokasi,akan tetapi di jalan kami di hadang hujan deras yang
memaksakan kami harus berteduh terlebih dahulu di pelataran radio joss fm
nganjuk.
Setelah menunggu hujan reda sekitar 30 menit,kami kembali
tancap gas menuju lokasi,kondisi jalan yang basah dan jauh tak mengurungkan
niat kami.
45 menit perjalanan kami sampai di rumah Bu Sulastri di
sambut dengan hujan deras.Alhamdulillah kami sampai di tujuan dengan selamat
^_^.
Di Rumah Bu Sulastri kami di sambut hangat,baik dari pihak
Bu Sulastri maupun warga setempat, sambil menunggu hujan reda kami berusaha
menghibur Bu sulastri & anaknya dengan bercanda dan sesekali ibu Sulastri
menangis mengingat kondisinya yang lumpuh,
Kami sangat kagum akan perjuangan Bu sulastri menyekolahkan
Wiji dan bertahan hidup di zaman modern ini.Para sahabat ada juga yang menangis
mendengarkan cerita Bu Sulastri, kami diingatkan akan perjuangan seorang ibu
demi kebaikan anaknya.
Hujan pun mulai reda,haripun akan segera gelap kami pun
harus segera pulang,bantuan dana & kebutuhan sehari-hari kami serahkan
kepada Bu Sulastri secara simbolis oleh bang Effy kami sahabat NOAH nganjuk
untuk Bu Sulastri orangpinggiran. kami mendapat pelajaran yang sangat berharga akan kasih sayang
seorang ibu terhadap anaknya.
Bakti sosial pertama kami bukanlah akhir,kedepan kami akan
berkerjasama membangun komunitas sahabat NOAH nganjuk sejati,berguna bagi
masyarakat kabupaten nganjuk & INDONESIA.